DAYA TARIK WISATA
SOSIAL BUDAYA DI DESA BATUAN GIANYAR
Batuan adalah
sebuah desa di Bali.
Desa yang berada tidak jauh dari desa Sukawati ini memiliki
beberapa objek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Desa Batuan dikenal
sebagai salah satu desa seniman di Bali, terutama di bidang seni lukis
dan seni ukir. Di desa ini, Anda akan menyaksikan hubungan harmonis antara
manusia dengan alam. Tiap rumah penduduk memiliki bangunan-bangunan yang punya
fungsi tersendiri.
Disini kita akan membahas satu persatu daya tarik wisata
yang terdapat di desa batuan, yaitu :
1. Wisata
rumah tradisional adat Bali
Salah satu tempat wisata yang masih
meyediakan rumah asli Bali, untuk dapat anda lihat secara langsung
terdapat di daerah wisata Batuan,Sukawati. Rumah asli Bali ini tepatnya
terletak di Banjar Punida Negara, desa Batuan, kecamatan Sukawati, kabupaten
Gianyar.
Ciri khas dari rumah asli Bali
adalah pintu gerbang dari rumah yang disambut sebuah angkul-angkul (gerbang) berukuran kecil yang dapat dilewati oleh satu orang, terbuat
dari bahan batu atau dari tanah liat dan rumput ilalang digunakan sebagai atap
rumah. Jika anda memasuki areal rumah dengan luas pekarangan 5 are, anda akan
merasakan suasana unik dan asri. Rumah tradisonal ini sangat memiliki daya tarik
yang unik dari beberapa rumah yang pernah kita lihat, disinilah kita akan
mengetahui bangunan yang sebenarnya dari zaman Bali kuno.
Rumah tradisional Bali ini masih
belum direnovasi sejak pertama dibangun sejak 100 tahun yang lalu. Dindingnya
yang berwarna kusam masih utuh tanpa cacat. Halaman rumah diisi dengan kerikil
dan batu, yang dihiasi dengan beberapa bunga dan tanaman. Batu-batu yang cukup
mengkilap itu menandakan betapa lama usia bangunan ini. Yang istimewanya lagi
adalah bagian dapur yang masih beralaskan tanah liat. Alat masak seperti tungku
juga dibuat dari tanah. Bahan bakarnya pun kayu sehingga kepulan asap selalu
membumbung ketika sedang memasak.
2. Pura
Puseh Desa Batuan
Pura Puseh Batuan merupakan Pura
Kahyangan Tiga. Pada area parkir Pura, ada berdiri sebuah bangunan kuno yang
disebut Wantilan, tempat ini digunakan sebagai ruang pertemuan dan berlatih
setiap jenis tarian Bali sebagai Gambuh Dance, Tari Pendet, dll Sebelum Anda
memasukkan candi ada beberapa orang lokal di Wantilan akan meminjamkan ‘Kamben’ (kostum
tradisional Bali). Ini adalah suatu keharusan bagi para wisatawan untuk memakai 'Kamben' untuk menunjukkan rasa
hormat kita kepada tempat suci tersebut. Untuk masuk ke dalam Pura ini Ini Anda tidak
akan dikenakan biaya untuk masuk . namun, orang-orang lokal mengharapkan setiap
wisatawan yang mengunjungi Pura ini dapat menyumbangkan dalam jumlah uang
dengan untuk mendukung pemeliharan Pura tersebut. Disana telah disediakan kotak
sumbangan sederhana, dimana masyrakat Bali memberi sebutan " Medana
Punia".
Di halaman
tengah pura ada sebuah bangunan lama / bale disebut Bale Agung dan Bale Kulkul .Dalam
halaman ini juga ada pintu masuk yang tinggi Bali Gerbang disebut Kori Agung,
yang diapit oleh banyak patung-patung wali berbentuk patung raksasa. Sebelah
Kori Agung ada dua pintu kecil sebagai tempat keluar masuknya orang ke halaman
utama Pura.
3.
Lukisan Khas Desa Batuan
Desa Batuan juga terkenal dengan lukisan batuanya dan dalam
proses pengerjaannya menggunakan teknik yang hanya berkembang di desa Batuan. Untuk
mengerjakan satu buah lukisan Batuan di butuhkan waktu sampai berbulan- bulan, hal
ini karena proses pengerjaannya yang sangat rumit untuk mendapatkan hasil karya seni
yang indah dan dapat banyak diminati para wisatawan yang datang ke desa Batuan
tersebut. Di samping itu setiap karya lukis yang dibuat itu banyak mengandung
arti dari kisah jaman dulu kala, yang dimana memberikan kesan begitu menarik
untuk mengetahuinya .
infonya bermanfaat
BalasHapusSeni Produksi Bali emang gak ada tandingannya, luar biasa,semoga keseniannya tetap terjaga
BalasHapus