Rabu, 20 Juli 2016

DAYA TARIK WISATA SOSIAL BUDAYA DI DESA BATUAN GIANYAR



DAYA TARIK WISATA SOSIAL BUDAYA DI DESA BATUAN GIANYAR

Batuan adalah sebuah desa di Bali.  Desa yang berada tidak jauh dari desa Sukawati ini memiliki beberapa objek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Desa Batuan dikenal sebagai salah satu desa seniman di  Bali, terutama di bidang seni lukis dan seni ukir. Di desa ini, Anda akan menyaksikan hubungan harmonis antara manusia dengan alam. Tiap rumah penduduk memiliki bangunan-bangunan yang punya fungsi tersendiri.
Disini kita akan membahas satu persatu daya tarik wisata yang terdapat di desa batuan, yaitu :
1.     Wisata rumah tradisional adat Bali
Salah satu tempat wisata yang masih meyediakan rumah asli Bali, untuk dapat anda lihat secara langsung terdapat di daerah wisata Batuan,Sukawati. Rumah asli Bali ini tepatnya terletak di Banjar Punida Negara, desa Batuan, kecamatan Sukawati, kabupaten Gianyar. 


Ciri khas dari rumah asli Bali adalah pintu gerbang dari rumah yang disambut sebuah angkul-angkul (gerbang) berukuran kecil yang dapat dilewati oleh satu orang, terbuat dari bahan batu atau dari tanah liat dan rumput ilalang digunakan sebagai atap rumah. Jika anda memasuki areal rumah dengan luas pekarangan 5 are, anda akan merasakan suasana unik dan asri. Rumah tradisonal ini sangat memiliki daya tarik yang unik dari beberapa rumah yang pernah kita lihat, disinilah kita akan mengetahui bangunan yang sebenarnya dari zaman Bali kuno.  
Rumah tradisional Bali ini masih belum direnovasi sejak pertama dibangun sejak 100 tahun yang lalu. Dindingnya yang berwarna kusam masih utuh tanpa cacat. Halaman rumah diisi dengan kerikil dan batu, yang dihiasi dengan beberapa bunga dan tanaman. Batu-batu yang cukup mengkilap itu menandakan betapa lama usia bangunan ini. Yang istimewanya lagi adalah bagian dapur yang masih beralaskan tanah liat. Alat masak seperti tungku juga dibuat dari tanah. Bahan bakarnya pun kayu sehingga kepulan asap selalu membumbung ketika sedang memasak.
2.     Pura Puseh Desa Batuan
          Pura Puseh Batuan merupakan Pura Kahyangan Tiga. Pada area parkir Pura, ada berdiri sebuah bangunan kuno yang disebut Wantilan, tempat ini digunakan sebagai ruang pertemuan dan berlatih setiap jenis tarian Bali sebagai Gambuh Dance, Tari Pendet, dll Sebelum Anda memasukkan candi ada beberapa orang lokal di Wantilan akan meminjamkan Kamben (kostum tradisional Bali). Ini adalah suatu keharusan bagi para wisatawan  untuk memakai 'Kamben' untuk menunjukkan rasa hormat kita kepada tempat suci tersebut. Untuk  masuk ke dalam Pura ini Ini Anda tidak akan dikenakan biaya untuk masuk . namun, orang-orang lokal mengharapkan setiap wisatawan yang mengunjungi Pura ini dapat menyumbangkan dalam jumlah uang dengan untuk mendukung pemeliharan Pura tersebut. Disana telah disediakan kotak sumbangan sederhana, dimana masyrakat Bali memberi sebutan " Medana Punia".


            Di halaman tengah pura ada sebuah bangunan lama / bale disebut Bale Agung dan Bale Kulkul .Dalam halaman ini juga ada pintu masuk yang tinggi Bali Gerbang disebut Kori Agung, yang diapit oleh banyak patung-patung wali berbentuk patung raksasa. Sebelah Kori Agung ada dua pintu kecil sebagai tempat keluar masuknya orang ke halaman utama Pura.

3. Lukisan Khas Desa Batuan
Desa Batuan juga terkenal dengan lukisan batuanya dan dalam proses pengerjaannya menggunakan teknik yang hanya berkembang di desa Batuan. Untuk mengerjakan satu buah lukisan Batuan di butuhkan waktu sampai berbulan- bulan, hal ini karena proses pengerjaannya yang sangat rumit untuk mendapatkan hasil karya seni yang indah dan dapat banyak diminati para wisatawan yang datang ke desa Batuan tersebut. Di samping itu setiap karya lukis yang dibuat itu banyak mengandung arti dari kisah jaman dulu kala, yang dimana memberikan kesan begitu menarik untuk mengetahuinya .



2 komentar: