Kamis, 21 Juli 2016

KEBUDAYAAN TARI BARONG DAN TARI KECAK DI BALI



KEBUDAYAAN TARI BARONG DAN
TARI KECAK  DI BALI

Selain Bali terkenal dengan objek wisatanya yang menarik, Bali juga memiliki beraneka ragam kebudayaan, salah satunya pelestarian kebudayaan Tari Barong dan Tari Kecak. Tari Barong dan Tari Kecang paling terpopuler di Bali yang dimana memiliki khas kesinian dari masing-masing tariannya. Disini akan menjelaskan secara singkat tentang Tari Barong dan Tari Kecak yang telah banyak dikenal oleh wisatawan.

TARI BARONG


Tari Barong adalah tarian khas Bali yang berasal dari kebudayaan Pra-Hindu. Tarian ini menggambarkan pertarungan antara kebaikan (dharma) dan kejahatan (adharma). Wujud kebaikan dilakukan oleh Barong, yaitu penari dengan kostum binatang berkaki empat, sementara wujud  dimainkan oleh Rangda, yaitu sosok yang menyeramkan dengan dua taring runcing di mulutnya.
Dalam Perkembangannya, seperti halnya beberapa Tarian Tradisional lainnya. Tari Barong Bali juga tidaklah luput dari perubahan fungsi yang lebih diakibatkan oleh pengaruh struktur social Masyarakat Bali serta ditengarai oleh idealisme dan kepentingan beberapa kelompok masyarakat Bali yakni kelompok seniman, pariwisata, adat, agama dan pemerintah, sebagai jalan tengah maka dibuatlah Pementasan Barong Profan yang menyerupai pementasan Barong Sakral sebagai Budaya Baru yang diharapkan menjadi batas sakral dan tidak sakral dari Tari Barong dalam Masyarakat Bali. Perbedaan keduanya dapat dilihat dari beberapa sisi, termasuk tempat pelaksanaan, kepemimpinan, aktor, waktu, wadah, gerakan, cerita hingga ritualismenya.
Topeng Barong terbuat dari kayu yang diambil dari tempat-tempat angker seperti kuburan, oleh karena itu Barong merupakan benda sakral yang disucikan oleh masyarakat Hindu di Bali. Pertunjukan tari barong ini selalu diiringi dengan gambelan yang berbeda-beda seperti gambelan Bebarongan ,Gong Kebyar, Gamelan Batel.
Tari Barong adalah salah satu tarian yang paling terpopoler dan diminati oleh banyak wisatawan. Tarian barong ini ditarikan oleh dua orang laki-laki ,yaitu penari bagian depan sebagai penggerak kepala serta tarian dari kaki depan dan penari bagian belakang penggerak dari ekor barong serta kaki belakang. Dalam memilih penari barong ini tentu dibutuhkan penari yang mahir dibidang tersebut. Sehingga membuat banyak wisatawan tidak ingin melepas pandangan dari pentasan tari borong tersebut. Banyak wisatawan mengabadikanya dengan menggunakan posel gemgamnya untuk bisa diperlihatkan kemedia sosial yang mereka miliki.


Keistimewaan Tari Barong terletak pada unsur-unsur komedi dan unsur-unsur mitologis yang membentuk seni pertunjukan. Unsur-unsur komedi biasanya diselipkan di tengah-tengah pertunjukan untuk memancing tawa penonton. Pada babak pembukaan, misalnya, tokoh kera yang mendampingi Barong membuat gerakan-gerakan lucu atau menggigit telinga lawan mainnya untuk mengundang tawa penonton. Selain itu, Tari Barong juga seringkali diselingi dengan Tari Keris (Keris Dance), di mana para penarinya menusukkan keris ke tubuh masing-masing layaknya pertunjukan debus.
Jika wisatawan ingin melihat pertunjukan Tari Barong, wisatawan bisa mengunjungi Desa Batu Bulan, Gianyar. Pementasan tarian Barong di Batubulan dipentaskan setiap hari. Jadi kapanpun harinya wisatawan akan dapat menonton pertunjukan tari Barong Bali. Pertunjukan tarian Barong Bali, dimulai pada pukul 09:30 pagi. Jadi anda harus bangun pagi untuk dapat menonton pementasan tarian Barong Batubulan. Tiket masuk untuk pementasan Tari Barong ini seharga Rp.100.000/Orang.




TARI KECAK
 

Selain sebagai warisan budaya, Tari Kecak ini menjadi salah satu daya tarik bagi para wisatawan yang datang ke sana. Di Bali sendiri hampir semua daerah memiliki kelompok Tari Kecak sendiri. Dalam perkembangannya, Tari Kecak ini juga mengalami pengembangan, baik dari segi pertunjukan, jumlah penari, cerita dan lakon yang diperankan. Hal ini dilakukan sebagai usaha dari para seniman agar pertunjukan Tari Kecak semakin diminati dan dikenal oleh masyarakat luas.
Tari Kecak pertunjukan tarian seni khas Bali yang lebih utama menceritakan mengenai Ramayana dan dimainkan terutama oleh laki-laki. Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan "cak" dan mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. Namun, Kecak berasal dari ritual sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar, melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat.

Tari Kecak ini berbeda dengan seni pertunjukan Bali lainnya yang menggunakan musik atau gong, namun Tari Kecak ini memiliki keunikan karena tidak mengandalkan istrumen alat musik untuk mengiringi tarian, melainkan paduan suara para penarinya. Irama bunyi “cak, cak, cak...” ditata sedemikian rupa, sehingga menghasilkan suatu paduan yang sangat harmonis, diselingi dengan beberapa aksen dan ucapan-ucapan lainnya. Para penari yang membunyikan suara “cak, cak, cak...” tersebut biasanya bertelanjang dada dan hanya mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur yang melingkari pinggang mereka.  Dalam pertunjukan ini banyak menarik penonton dengan suasana mistis dari suara penari-penarinya. Tari Kecak ini, kini telah menjadi salah satu icon kebudayaan Bali yang cukup mendapat sanjungan oleh para wisatawan yang berkunjung ke Bali.
Jika wisatawan ngin nonton tari kecak api di Ubud, pementasan tarian kecak hanya dilakukan pada saat malam hari. Pertunjukan tari kecak Ubud, biasanya dimulai pada jam 19:00 dan Harga Tiket masuknya Rp. 75.000/ Orang.














Tidak ada komentar:

Posting Komentar